Kamis, 07 April 2016

Pita Cukai Beres, 369 Kembali Beroperasi

Kamis, 07 April 2016 00:00:00Pita Cukai Beres, 369 Kembali Beroperasi
Reporter: Maratus Shofifah

blokBojonegoro.com - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tipe Pratama Kabupaten Bojonegoro, mengaku sudah mengetahui jika pabrik 369 yang berada di Kecamatan Sumberrejo dan Boureno sudah beroprasi kembali.

"Pihak manajeman sudah mengurus pita cukai dan bisa beroprasi lagi," kata Kasub Pelaksana Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai, Yosa Hilman.

Dijelaskan, bahwa pabrik 369 sudah membayar pitai cukai, jadi untuk urusan cukai sudah beres. Namun saat ditanya sejak kapan pabrik tersebut sudah beroperasi kembali, Yosa mengaku, tidak mengetahui secara pasti, yang terpenting per bulan April ini urusan cukai sudah beres.

"Kalau masalah tanggal saya kurang tau," ungkapnya kepada blokBojonegoro.com, Rabu (6/4/2016).

Seperti diberitakan sebelumnya, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tipe Pratama Kabupaten Bojonegoro menyegel sementara perusahaan rokok di daerah Sumberrejo dan Baureno yang melanggar aturan. Penyegelan ini dilakukan karena Pita cukai tahun 2015 yang digunakannya perusahaan sudah habis tertanggal 1 Februari 2016, tetapi perusahaan tersebut tetap menggunakan cukai pada 2 Februari 2016. [ifa/mu

Rabu, 06 April 2016

JIM Bisa Menjadi Sarana Informasi dan Promosi Desa

Rabu, 06 April 2016 18:00:00
Reporter: Muhamad Fatoni

blokBojonegoro.com - 
Jaringan Informasi Masyarakat (JIM) Bojonegoro melakukan penutupan Lokakarya Teknologi Informasi di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (6/4/2016).

Penutupan lokakarya dihadiri perwakilan dari karang taruna dan kepala desa di 12 Desa di Kecamatan Gayam. Perwakilan SKK Migas Jabanusa, EMCL, anggota JIM, perwakilan Relawan Teknologi dan Informatika (RTIK) Bojonegoro dan Dinas Kominfo Bojonegoro.

Sebelumnya, kegiatan yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan bersinergi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Bojonegoro ini telah dilaksanakan selama dua hari. Yakni pada 28 dan 29 Maret di SMKN Purwosari.

"Keberadaan kawan-kawan JIM ini akan menjadi sarana informasi dan promosi tentang potensi desa di Kecamatan Gayam maupun Bojonegoro," kata Direktur LIMA 2B, Mugito Citrapati.

Lanjut Mugito, keberadaan JIM juga dapat menjadi sarana penghubung antara EMCL, masyarakat, dan pemerintah untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan kepada masyarakat. Saat ini, anggota JIM sudah tersebar di 45 desa di enam kecamatan di Bojonegoro.

"Karena semua masalah intinya ada pada komunikasinya," ucapnya.

Lebih jauh, dia menjelaskan, keberadaan JIM juga saling bersinergi mendukung program pemerintah melalui website desa (webdes), di bawah naungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Kawan-kawan JIM yang sudah kita latih bisa ikut membantu dalam mengelola webdes," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Juru Bicara dan Humas EMCL, Rexy Mawardijaya mengungkapkan, JIM merupakan bagian dari pengembangan dari papan informasi desa, di jalur pipa EMCL dan sudah berjalan sejak tahun 2009. Namun, seiring perkembangan teknologi komunikasi berbasis internet, kemudian dikembangkan melalui JIM.

"Perkembangan JIM sangat baik. Seiring perkembangannya, bukan tidak mungkin JIM mampu mempromosikan semua potensi yang ada di desa," papar Rexy.

Sementara itu, Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Ami Hermawati menjelaskan, Bojonegoro memberi sumbangsih kepada negara dengan keberadaan proyek Blok Cepu. Bahkan, 30 persen dari Blok Cepu berguna untuk pembangunan bagi negara.

"Bojonegoro sekarang mulai dikenal dan harus banyak dipromosikan," katanya. [oni/mu]

Mbah Har Djanggleng Berpulang

Rabu, 06 April 2016 14:30:07Mbah Har Djanggleng Berpulang
Reporter : Joel Joko
blokBojonegoro.com - Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun. Salah satu tokoh Bojonegoro H Mas Harjono, SH atau lebih dikenal dengan nama Mbah Har Djanggleng berpulang. Alhmarhum meninggal di RSUD Bojonegoro, Rabu (6/4/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.
Informasih yang dihimpun blokBojonegoro.com menyebutkan Mbah Har sudah sakit sejak Jumat lalu. Namun penyakitnya makin parah dalam dua hari terakhir. Ia mengeluhkan sesak nafas kemudian diberikan alat bantu oksigen. Sorenya kemudian dibawa ke rumah sakit umum.
Namun kondisinya kritis dan semakin drop pukul 23.00 WIB sampai akhirnya meninggal dunia. Saat ini jenazah sudah disemayamkan di rumah duka Jalan Panglima Sudirman Bojonegoro. Sekitar pukul 14.00 WIB, almarhum disholati di 
Masjid Darussalam Bojonegoro. Dan usai salat Ashar, rencananya ia akan dikebumikan di pemakaman belakang masjid Darussalam.
"Selamat jalan Mbah Harjono Djangleng, semoga Allah membukakan pintu Syurga untuk beliau. Amin," kata Burhanuddin, sahabat Mbah Har, yang juga guru di SMKN 5 Bojonegoro. Jenazah almarhum diberangkatkan dari rumah duka diiringi sambutan dari Kang Yoto, Bupati Bojonegoro.
"Mbah Har adalah sosok budayawan yg sangat berarti buat saya. Beliau adalah bapak sekaligus teman buat saya. Seringkali beliau memberi support dan nasihat buat saya jika pas drop. Beliau juga selalu menjadi teman yg mau mendengarkan temannya," kata Burhan.[oel/fah]
Teks Foto: (Foto kenangan) dari kiri Burhanuddin, Masnoen (almarhum), Mbah Har Djanggleng (almarhum), dan paling kanan Agus Sighro Budiono

Spillway Jebol, Waduk Pacal Tak berfungsi Maksimal

Rabu, 06 April 2016 06:00:07Spillway Jebol, Waduk Pacal Tak berfungsi Maksimal
Reporter : Dita Afuzal Ulya

blokBojonegoro.com -
 Pelimpah air atau Spill Way di Kecamatan Temayang yang jebol beberapa waktu lalu mengakibatkan Waduk Pacal di Dusun Tretes, Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang tidak bisa berfungsi dengan maksimal untuk menampung air.

Penjaga pintu air Waduk Pacal, Jasmani mengungkapkan Waduk Pacal sudah tidak bisa menyimpan air secara penuh. Hal itu dilakukan setelah pelimpah air jebol meskipun sudah dilakukan perbaikan yang bersifat sementara.

"Ya kalau musim hujan begini pintu air waduk ya dibuka semua karena waduknya sendiri tidak bisa menampung banyak padahal musim hujan saat yang tepat untuk menampung air persiapan untuk musim kemarau," ungkapnya.

Saat ini, lanjut Jasmani waduk pacal hanya bisa menampung air sebanyak 23juta meter kubik saja. Sedangkan sebelum mengalami kecelakaan waduk yang dibuat oleh Belanda pada tahun 1933 ini bisa menampung air hujan dengan kapasitas 41 metee kubik..

"Pelimpah ini juga fungsinya banyak sekali, tetapi sekali rusak dampaknya ke Waduk Pacal sangat banyak," imbuhnya. [ita/ito]